song

Sabtu, 14 Januari 2017

Sebelum Senja Tenggelam Di Ufuk Barat

Sore ini tampak melankolis, mungkin karena hujan telah redah sebelum maghrib menjelang. Anak-anak kecil yang biasa berlari dipusaran taman tak nampak, biasanya mereka penuh kegeringan bermain sebelum bersama-sama menuju surau. Dipojok teras duduk bersilang kumainkan bibir gelas dengan jemariku, kopinya belum kuseduh. Aromanya harum mewangi kuhirup, ah kopi buatanku belum ada duanya cetusku. hehe. Belum habis kopi segelas, Bung Ucok muncul. Bung Ucok laki-laki penunggu senja. Beberapa kali ku dibuat kagum oleh kalimatnya. "Kutitip bahagia ini pada senja, tanpa harus melawan dunia. Agar kelak kau merasa, bahwa cinta tak harus bersama." Asik ! Kalimat lain yang masih jelas kuingat "sore yang temaram menuju senja, mencitaimu dalam diam". Kubilang padanya, ente memang dahsyat soal sajak Bung. Ah, dia balik memujiku sambil memperlihatkan apa yang pernah ku unggah beberapa tahun silam, "seperti katamu yg terpahami sayang, apa yg telah kita jalani sampai saat ini adalah cahaya pemahaman, pohon kehidupan, kebahagiaan dan juga perencanaan yg sehat walafiat, inilah harmoni dalam hubungan kita sayang, harmoni cinta dan kebahagiaan. Dan hari hari ini, paling tidak bagiku adalah teks hebat syair alam semesta, big thanks." Itu unggahan sebelum negara api menyerang.Iya benar, kisah itu lebih hebat dari Twilight Saga atau kisah Dilan & Milea buatan Pidie Baiq. Letak kehebatanya adalah seperti gelas-gelas kaca yang retak. Kubilang padanya itu sudah jadi pelajaran sejarah, hehe. Sudahlah Bung, biarlah kuhabiskan kopi ini sekali teguk lalu mari menuju kemenangan ! Barangkali dengan sembah sujud kisruh waktu ini kan terobati. Sebelum beranjak Bung Ucok bertanya "mengapa 'kesan' selalu lebih dominan menguasai ketimbang kenyataan ? Entalahlah, jawabnya ada diujung langit, kita kesana dengan seorang anak . Anak yang tangkas dan juga pemberani (Dragon Ball Song). Hehe. Intinya saya ingin berterima kasih.Terimakasih kepada jodohku, perempuan yang entah siapa, di ruang imajinasiku aku telah jatuh cinta lebih banyak dari ribuan kali. hehe. Hidup tak sekedar deretan kaki nostalgia, ada banyak hal yang harus dikerjakan dengan kerja keras. Semoga ini menjadi hijrah yg kesekian kali untk kehidupan yg lebih baik nnti. Hehe. Kami menyelami tawa bersama. Sore ini, angin lagi genit-genitnya tanpa kabut.


Nb : Jangan biarkan malam minggu dimonopoli oleh mereka yang pacaran.  #SaveOurJomblo


                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar