song

Kamis, 02 Februari 2017

KAU (Curhatan Bung Ucok)

Kau adalah keinginan yang mencekam. Kau lemparkan kepastian demi keraguan sebab kau adalah pencarian yang tak pernah usai. Kau dan dunia merajut indah pagi ini tatkala kau berhasil mempertemukan rindu dan sayang pada satu peraduan. Sesekali membawa sejuk dan nuansa indah. Kini ada tembok pemisah buat dua komposisi itu. Layaknya kuasa tirani, aku tak berdaya. Tidak, aku tidak akan lupa pada wajah yang penuh teka-teki. Semakin kuberjalan, semakin aku tahu bahwa aku tidak banyak tahu akan lakon ini. Utopis kataku, bagaimana tidak ? Hati kecil ini membuat suatu peta besar dengan detail akurasi rumit pada level harapan. Harapan itu tentang penantian diujung aksara jalan yang sama. Benar, kini saatnya bergeser dan melangkah dari zona sepi itu. Sudah beberapa hari ini dia menggerayangi dan menggelitikuu. Bukankah jalan hidup adalah nuansa yang harus dibayar. Bersama fragmen-fragmen yang telah kuhancurkan pada negasi, sebuah keyakinan telah lahir, yah aku tak akan lupa pada romanmu. Pada akhirnya tulisan belepotan ini terakumulasi pada ucapan terima kasih. Terima kasih atas senyum dan segala kebaikan selama ini.

Senin, 16 Januari 2017

Laras Satpam Pada Kick Off PTNBH di Kampus Merah

Hidup Mahasiswa
Hidup Rakyat
Terus kepalkan tinjumu ke awan, lawan segala bentuk penindasan
Senin, 16 Januari 2017 kembali melahirkan sejarah pergerakan dan perjuangan bagi mahasiswa Unhas. Pelataran kampus kembali memerah, teriakan mahasiswa kembali memecah, dan keringat kembali bercucuran. Tak ada rasa takut pada raut wajah mahasiswa, mereka berkeyakinan bahwa apa yang mereka suarakan adalah kebenaran, sebab kebenaran hakikatnya mesti disuarakan bukan untuk didiamkan. Yah, dalam barisan aksi istilah PTNBH selalu terucap dan didengungkan oleh mahasiswa setiap kali menyampaikan orasinya. Apa sih PTNBH dan kenapa mahasiswa begitu menolak sistem ini ? PTNBH adalah perguruan tinggu negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Dahulu lebih dikenal dengan istilah Badan Hukum Milik Negara dan Badan Hukum Pendidikan. BHMN awalnya dibentuk untuk mengakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka privatisasi lembaga pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non profit meski berstatus sebagai badan usaha. mari menyimak kembali apa yang telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan..." tertuang dengan jelas bahwa cita-cita kemerdekaan bangsa adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa" namun dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU-PT), maka lahir pula beberapa aturan dasar mengenai pelaksanaan perguruan tinggi yang jauh dari perwujudan cita-cita Negara Republik Indonesia.

Mahasiswa menilai adanya pelepasan peran negara sebagaimana tertuang dalam pasal 65 tentang PTN Badan Hukum. Pasal ini melegitimasi praktik Badan Hukum Negara (BHMN). Sebagai konsekuensinya, terjadi pemisahan keuangan perguruan tinggi dari keuangan negara yang berati pula otonomi non akademik. Negara tak lagi turut campur dalam selain sebagai salah satu"pemegang saham" dalam keuangan perguruan tinggi tersebut. Melambungnya biaya pendidikan karena mahasiswa dijadikan sumber pemasukan, orientasi pendidikan yang bergeser dari pemenuhan HAM, dan semakin sulitnya rakyat mengakses pendidikan yang akan terjadi suatu saat universitas sudah berstatus PTNBH adalah investor dari luar kampus akan masu untuk menunjang pendapatan, seperti toko swalayan dalam kampus. Kemudian dari segi akademik, mahasiswa tidak menjadi patron-patron intelektual, tapi menjadi komponen-komponen yang disiapkan untuk industry. Justru semestinya pendidikan adalah hak manusia yang semestinya bisa diakses semua orang dalam kondisi optimal.

Ada ketidakadilan yang tergambarkan dari sistem ini dan apa yang sedang diperjuangkan  oleh mahasiswa adalah agar pendidikan tidak menjadi komersil atau mengarah menjadi industri pendidikan yang mengutamakan keuntungan semata. Usaha dan upaya unjuk rasa ini mestinya disikapi dimgin dan bijak oleh pihak birokrasi. Tentu bila api dan api bertemu akan menciptakan bara yang besar. Aksi kekerasan yang dilkukan oleh oknum satpam adalah bentuk tidak terpuji. Adegan kekerasan yang dipertontonkan satpam didepan birokrasi sudah kelewat batas, hal ini mengindikasikan birokrasi telah lepas control atas insiden ini. Birokrasi seyogyanya mampu menjadi jembatan juga sebagai pelayan bukan menjadi alat represif penguasa untuk mendompleng kekuasaanya.

Bogem mentah bahkan tendangan sepatu laras yang mendarat diwajah adalah konsekuendi menuju perubahan. Selama ada ketidakadilan mahasiswa akan selalu hadir untuk melawan.
Panjang umur perjuangan !



Sabtu, 14 Januari 2017

Sebelum Senja Tenggelam Di Ufuk Barat

Sore ini tampak melankolis, mungkin karena hujan telah redah sebelum maghrib menjelang. Anak-anak kecil yang biasa berlari dipusaran taman tak nampak, biasanya mereka penuh kegeringan bermain sebelum bersama-sama menuju surau. Dipojok teras duduk bersilang kumainkan bibir gelas dengan jemariku, kopinya belum kuseduh. Aromanya harum mewangi kuhirup, ah kopi buatanku belum ada duanya cetusku. hehe. Belum habis kopi segelas, Bung Ucok muncul. Bung Ucok laki-laki penunggu senja. Beberapa kali ku dibuat kagum oleh kalimatnya. "Kutitip bahagia ini pada senja, tanpa harus melawan dunia. Agar kelak kau merasa, bahwa cinta tak harus bersama." Asik ! Kalimat lain yang masih jelas kuingat "sore yang temaram menuju senja, mencitaimu dalam diam". Kubilang padanya, ente memang dahsyat soal sajak Bung. Ah, dia balik memujiku sambil memperlihatkan apa yang pernah ku unggah beberapa tahun silam, "seperti katamu yg terpahami sayang, apa yg telah kita jalani sampai saat ini adalah cahaya pemahaman, pohon kehidupan, kebahagiaan dan juga perencanaan yg sehat walafiat, inilah harmoni dalam hubungan kita sayang, harmoni cinta dan kebahagiaan. Dan hari hari ini, paling tidak bagiku adalah teks hebat syair alam semesta, big thanks." Itu unggahan sebelum negara api menyerang.Iya benar, kisah itu lebih hebat dari Twilight Saga atau kisah Dilan & Milea buatan Pidie Baiq. Letak kehebatanya adalah seperti gelas-gelas kaca yang retak. Kubilang padanya itu sudah jadi pelajaran sejarah, hehe. Sudahlah Bung, biarlah kuhabiskan kopi ini sekali teguk lalu mari menuju kemenangan ! Barangkali dengan sembah sujud kisruh waktu ini kan terobati. Sebelum beranjak Bung Ucok bertanya "mengapa 'kesan' selalu lebih dominan menguasai ketimbang kenyataan ? Entalahlah, jawabnya ada diujung langit, kita kesana dengan seorang anak . Anak yang tangkas dan juga pemberani (Dragon Ball Song). Hehe. Intinya saya ingin berterima kasih.Terimakasih kepada jodohku, perempuan yang entah siapa, di ruang imajinasiku aku telah jatuh cinta lebih banyak dari ribuan kali. hehe. Hidup tak sekedar deretan kaki nostalgia, ada banyak hal yang harus dikerjakan dengan kerja keras. Semoga ini menjadi hijrah yg kesekian kali untk kehidupan yg lebih baik nnti. Hehe. Kami menyelami tawa bersama. Sore ini, angin lagi genit-genitnya tanpa kabut.


Nb : Jangan biarkan malam minggu dimonopoli oleh mereka yang pacaran.  #SaveOurJomblo