song

Kamis, 22 September 2016

Kombinasi Muda-Tua Untuk Muna Barat



Kontestasi pilkada serentak di Indonesia bakal bergulir Februari 2017, salah satu daerah yang terlibat langsung adalah Kabupaten Muna Barat. Muna Barat merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Muna pada pertengahan tahun 2014 silam.  Tentu momen ini tampak menarik sebab Muna Barat tergolong daerah yang cukup muda ditambah lagi pilkada serentak merupakan hal yang baru dijalani di Indonesia. Pilkada adalah bentuk apresiasi terhadap kedaulatan rakyat yang memiliki hak dan kewenangan untuk menentukan sikap dan pilihannya tentang siapa yang akan mereka pilih. Perhelatan pilkada ini membuat suhu dan kondisi politik di Muna Barat mulai hangat namun masih dalam koridor yang wajar dan terkontrol. Dalam konteks pilkada hal yang menarik adalah calon pemimpin yang siap menahkodai suatu daerah kearah yang lebih baik dan positif untuk daerah itu sendiri. Terkhusus Muna Barat sendiri lahir beberapa figur yang diusung baik itu dari golongan muda atau golongan tua guna memimpin jalannya roda pemerintahan dalam waktu lima tahun. Sistem yang dibangun dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada memang memberikan kebijakan afirmasi pemuda untuk memimpin daerah. Mencuatnya figure muda membawa optimisme ditengah carut marutnya politik yang defisit akan moral kepemimpinan dinegeri ini. Semangat dan perspektif baru adalah modal yang diusung dalam pilkada Muna Barat nanti. Meningkatnya kepercayaan public terhadap sosok pemuda untuk menjadi pemimpin sudah sepatutnya tidak disia-siakan. Dipundak para pemimpin muda masyarakat menaruh harapan. Tugas utama seorang pemimpin dalam mengambil keputusan tidak hanya didasarkan pada telaah aturan dan pertimbangan para pembantunyamelainkan perlu juga didasarkan pada hasil control lapangan. Terjun langsung melihat kondisi lingkungan dan masyarakatnya. Semangat figure muda tentunya berdiri pada wacana perubahan yang ditawarkan dalam kebijakan public. Muda, perubahan, dan optimisme begitu melekat pada figur muda sebagai motor perubahan. Lahirnya figure muda merupakan ekspetasi public yang patut didorong sebagai agenda public, terlebih ekspetasi dalam berpolitik adalah suatu keniscayaan dalam ranah demokratisasi. Figur muda tentunya membawa cita-cita untuk Muna Barat yang majemuk, saling menghargai, dan menjadi rumah bersama terlepas dari suku, agama, ataupun bahasa.
Hal lain yang tak dapat dilupakan dalam pesta demokrasi adalah masih adanya hegemoni elite lama yang ingin berpatisipasi dalam kontestasi pilkada Muna Barat. Andil generasi tua masih tentu  diharapkan dalam pilkada Muna Barat mengingat pengalaman dan track record yang mereka miliki. Olehnya itu kombinasi generasi muda dan tua adalah hal yang baik dan menguntungkan untuk membangun Muna Barat menjadi daerah yang maju. Polemik yang biasa hadir ditengah masyarakat adalah dikotomi antara generasi muda dan generasi tua. Sebagian orang dalam kehidupan bermasyarakat masih meragukan kemampuan dan kapasitas generasi muda. Kita patut berkaca pada sikap Rasulullah Muhammad SAW yang menunjuk Usamah bin Zaid yang berusia 18 tahun menjadi panglima perang memimpin puluhan ribu tentara menaklukan pasukan Romawi atau kita dapat melihat gerakan jutaan pelajar dan mahasiswa yang dipimpin Joshua Wong dengan usia 19 tahun, mendorong agar Hongkong bebas dari Beijing. Kondisi dikotomi ini sangat berpengaruh dalam kontestasi pilkada dan sepatutnya sudah harus diretas sebab lahirnya seorang pemimpin melalui sebuah proses, bukan karena muda atau tua. Hal yang substansi adalah integritas moral, etika politik, dan punya kesungguhan untuk kemajuan Muna Barat. Sinergitas adalah solusi guna membangun sistem pemerintahan yang lebih baik. Tekad dari generasi muda harus diimbangi dengan kemampuan dan dampingan dari generasi tua yang sarat akan pengalaman sehingga  generasi muda memiliki ruang tumbuh dan berkembang dalam proses politik kedepanya. Mengutip apa yang pernah disampaikan Wimar Witular bahwa, pemimpin itu harus efektif dan kepemimpinan efektif tidak tergantung usia. Pada sisi yang lain sering kita dengar penolakan terhadap seseorang atas dasar terlalu muda, yang sama juga derajat kesalahanya. Tidak jadi soal, muda atau tua, yang jadi soal adalah kegunaan seseorang untuk fungsi yang akan dijalankanya.
Kombinasi muda tua ini diharapkan menjadi solusi yang jitu dan mujarab bagi Muna Barat kedepanya, mengingat Muna Barat adalah daerah otonom baru.




. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar